Selain dampak-dampak yang sudah disebutkan sebelumnya, terdapat dampak lain perubahan iklim meliputi :
- Keanekaragaman hayati
Terdapat bukti yang jelas yang menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati telah merespons perubahan iklim dan akan terus berlanjut. Dampak langsungnya meliputi perubahan phenology (perilaku dan siklus hidup spesies hewan dan tumbuhan), kelimpahan dan distribusi spesies, komposisi komunitas, struktur habitat, dan proses ekosistem. Perubahan iklim juga menyebabkan dampak tidak langsung terhadap keanekaragaman hayati melalui perubahan penggunaan lahan dan sumber daya lainnya seperti fragmentasi dan hilangnya habitat, eksploitasi berlebihan, polusi udara, air, dan tanah, serta penyebaran spesies invasif. Hal ini akan mengurangi ketahanan ekosistem terhadap perubahan iklim dan kapasitasnya dalam menyediakan layanan-layanan pentin seperti pengaturan iklim, makanan, udara dan air bersih, dan pengendalian banjir atau erosi.

Sumber : greenpeace UK
- Tanah
Perubahan iklim dapat memperparah erosi dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati tanah, berujung kepada tanah longsor, penggurunan dan banjir. Perubahan iklim juga mengakibatkan degradasi tanah sehingga meningkatkan potensi terjadinya kekeringan Deforestasi dan aktivitas manusia lainnya (pertanian, skiing) juga berperan. Tanah asin diperkirakan akan meningkat di daerah pesisir sebagai akibat dari intrusi air asin dari pantai karena naiknya permukaan air laut dan rendahnya debit sungai.
- Lingkungan Laut
Perubahan iklim dapat mengakibatkan konsekuensi sosial-ekonomi yang besar bagi banyak wilayah. Dampak perubahan iklim seperti peningkatan suhu permukaan laut, pengasaman laut, serta pergeseran arus dan pola angin akan mengubah susunan fisik dan biologis lautan secara signifikan seperti distribusi ikan secara geografis. Lalu, peningkatan suhu laut juga memungkinkan spesies asing untuk berkembang ke wilayah yang sebelumnya tidak dapat bertahan hidup. Pengasaman laut juga mengakibatkan berbagai organisme yang mengeluarkan kalsium karbonat. Perubahan ini akan memiliki dampak yang tidak dapat dihindari pada ekosistem pesisir dan laut di masa depan sehingga harus segera ditangani dengan baik.

Sumber : epa.gov
Bagaimana dengan dampak sosial dan ekonomi?
Perubahan iklim tidak hanya mengancam lingkungan hidup manusia, tetapi juga mengancam stabilitas perekonomian suatu negara. Beberapa dampak negatif seperti gelombang panas, badai, dan topan, menghancurkan kehidupan manusia, membuat manusia menjadi jatuh miskin. Selain itu, bencana kekeringan menurunkan produksi panen, berujung pada penurunan pendapatan pekerja dan mempengaruhi supply demand kebutuhan pangan nasional. United Nations Organisation melalui World Population Prospects 2019 mengungkapkan bahwa penduduk dunia akan mencapai 10 miliar jiwa pada tahun 2050 sehingga membutuhkan kebutuhan pangan dengan jumlah yang besar di kala bencana kekeringan, badai, banjir, dan dampak perubahan iklim lainnya yang sedang melanda dunia saat ini. Maka dari itu, Bank Dunia memperingatkan bahwa apabila kita tidak melakukan sesuatu, perubahan iklim dapat meningkatkan angka kemiskinan sebesar 100 juta jiwa pada tahun 2030. Ilustrasi berikut menunjukkan dampak sosial dan ekonomi dari perubahan iklim di dunia :

Sumber : Iberdrola
Kesehatan Perubahan iklim juga memberikan ancaman yang signifikan terhadap kesehatan manusia, hewan, maupun tumbuhan. Efek yang dihasilkan tidak hanya memperparah keadaan nyata yang sudah ada sekarang ini, tetapi juga dapat menimbulkan banyak ancaman kesehatan baru seperti : |
– Peningkatan risiko kecelakaan dan dampak terhadap kesejahteraan yang lebih luas dari peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir, kebakaran, dan badai – Perubahan dampak penyakit, misalnya dari penyakit yang ditularkan melalui vektor, hewan pengerat, air, atau makanan – Perubahan distribusi musiman beberapa spesies serbuk sari yang menyebabkan alergi, jangkauan distribusi virus, hama dan penyakit – Hama tanaman yang muncul dan muncul kembali (serangga, patogen, dan hama lainnya) dan penyakit yang mempengaruhi sistem hutan dan tanaman – Risiko yang berkaitan dengan perubahan kualitas udara dan ozon |
Vulnerable Population Kelompok masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dengan berpenghasilan rendah dan infrastruktur yang buruk secara umum lebih terpapar pada dampak iklim tetapi memiliki kapasitas yang lebih rendah untuk menghadapinya. Pengangguran dan orang-orang yang terpinggirkan secara sosial termasuk di antara mereka yang paling rentan terhadap risiko iklim. Selain itu, masyarakat umumnya juga bergantung pada lingkungan alam mereka, dan mereka memiliki sumber daya yang paling sedikit untuk mengatasi perubahan iklim. Hal ini berakibat pada perpindahan dan migrasi. |
- Pendidikan
Pendidikan melalui peningkatan kesadaran merupakan komponen penting dalam proses adaptasi untuk mengelola dampak perubahan iklim, meningkatkan kapasitas adaptasi, dan mengurangi kerentanan secara keseluruhan. Kita harus sadar bahwa mengurangi dampak ini tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah. Selain itu, peningkatan persebaran informasi juga harus dilakukan dengan signifikan pada para pekerja bahkan seluruh masyarakat sehingga secara bersama-sama masyarakat dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim Parahnya perubahan iklim mengharuskan para pelaku publik dan swasta untuk bekerja sama dalam mengurangi kerentanan dan beradaptasi terhadap dampaknya.
References:
https://www.iberdrola.com/sustainability/impacts-of-climate-chang
https://nusantics.com/blog/mengenal-soil-microbiome-dan-pengaruhnya-pada-perubahan-iklim
https://www.climate4life.info/2023/04/perubahan-iklim-dan-pengasaman-laut-serta-dampaknya.html
https://climate.ec.europa.eu/climate-change/consequences-climate-change_en