Net Zero Emission menjadi topik pembicaraan utama pada sektor Energi dan Pertambangan, banyak gagasan dan rancangan yang dibawakan demi menuju Net Zero, salah satunya adalah melakukan transisi energi.
Net Zero Emission menjadi topik pembicaraan utama pada sektor Energi dan Pertambangan, banyak gagasan dan rancangan yang dibawakan demi menuju Net Zero, salah satunya adalah melakukan transisi energi.

Menurut data yang dikeluarkan oleh International Energy Agency, untuk mencapai NZE, permintaan nikel dunia akan meningkat hingga 300% pada penggunaan biasa seperti pada steinless steel dan EV Battery dan 400% untuk skenario High Nickel Battery.

Dengan demand tersebut, maka diproyeksikan juga supply juga akan meningkat. Menurut proyeksi tersebut pada 2050 supply nikel primery dari pertambangan nikel akan dituntut meningkat hingga 2x lipat. Disisi lain jumlah nikel dari proses recycled dari proses daur ulang akan meningkat hingga 4x lipat!

Namun dengan adanya peningkatan produksi nikel primary dari pertambangan akan juga meningkatkan emisi karbon dari tambang tambang baru di masa depan. Maka apabila tanpa skenario dekarbonisasi emisi gas rumah kaca yang dihasillkan dari produksi nikel akan mencapai 2x lipat pada 2050. |

Pada industri pertambangan Nikel gas emisi tersebut berasal dari penggunaan energi skala besar yang menyertakan pembakaran dan bahan bakar fosil. Hal ini utamanya berasal dari proses smelter, dengan yang terbesar pada pengolahan Nikel kelas 2 sebagai NPI yang pada total prosesnya dapat mencapai 78 tCO2/tNi.

Pada penggunaan lahan juga akan meningkatkan emisi gas rumah kaca dikarenakan semakin meningkatnya penggunaan lahan akibat meningkatnya aktivitas penambangan Nikel.
Dari data tersebut diproyeksikan seiring meningkatnya penambangan nikel, maka emisi yang berasal dari penggunaan lahan akan meningkat 5x Lipat.

Maka untuk mencapai Net Zero, pertambangan nikel perlu untuk mengurangi jumlah emisinya sebesar 90% dari nilai di hari ini.
Permintaan nikel yang tinggi mendorong peningkatan produksi, namun juga meningkatkan emisi. Tantangan ini menjadi momentum bagi sektor pertambangan nikel untuk berinovasi dan mengembangkan teknologi rendah emisi, sehingga nikel dapat menjadi bagian dari solusi dalam mencapai target Net Zero Emission.

References:
Carbon Trust analysis based on Murguia, D. 2015. Global Area Disturbed and Pressures on Biodiversity by Large-Scale Metal Mining. Kassel University Press. http://www.uni-kassel.de/upress/online/OpenAccess/978-3-7376-0040-8.OpenAccess.pdf.
Iwatsuki, Y., Nakajima, K., Yamano, H., Otsuki, A. and Murakami, S. 2018. Variation and changes in land-use intensities behind nickel mining: Coupling operational and satellite data.
Resources, Conservation and Recycling, 134: 361-366. Nakajima K., NansaiK., MatsubaeK., Tomita M., TakayanagiW. and NagasakaT. 2017. Global land-use change hidden behind nickel consumption. Science of the Total Environment, 586: 730-737. IPCC. 2019. Refinement to the 2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories, vol. 4, Agriculture, Forestry andOther Land Use. https://www.ipcc-nggip.iges.or.jp/public/2019rf/vol4.html.