27.1 C
Jakarta
Monday, June 30, 2025

Pertama Dalam Sejarah, Kenaikan Suhu Bumi Sudah Mencapai Lebih dari 1.5 Derajat Celcius

Bagaimana keadaan suhu bumi sekarang

Sejarah mencatat bahwa per tahun 2023, tahun 2023 merupakan tahun terpanas sepanjang sejarah dengan suhu mencapai 1.52 derajat celcius pada periode Februari 2023 hingga Januari 2024. Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa mencatat bahwa suhu bumi terus meningkat dengan kecepatan mengkhawatirkan setahun belakangan. Data terbaru dari C3S mencatat bahwa suhu rata-rata April 2024 mengalami kenaikan 0.14 derajat celcius dari April 2023.

Suhu global rata-rata dibandingkan suhu era pra-industri
Sumber : BBC, 2024 (https://www.bbc.com/indonesia/articles/cedqye0qng1o, diakses pada 10 September 2024)

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa dalam kurun waktu satu tahun, kenaikan suhu bumi pada Februari 2023 hingga Januari 2024 mencapai 1.52 derajat celcius. Selain itu, permukaan laut dunia juga mencatat suhu rata-rata tertingginya dengan mencapai 21,05 derajat celcius pada 3 Februari 2024.

Suhu di permukaan laut rata-rata harian antara 60 derajat utara dan 60 derajat selatan, 1979-2024
Sumber : BBC, 2024 (https://www.bbc.com/indonesia/articles/cedqye0qng1o, diakses pada 10 September 2024)

Mengapa ambang batas kenaikan suhu bumi 1.5 derajat celcius?

Menjaga kenaikan suhu bumi maksimal 1.5 derajat celcius diatas  tingkat peningkatan suhu setelah pra-era industrialisasi/sebelum manusia menggunakan energi fosil secara masif merupakan acuan internasional dalam mengatasi perubahan iklim. Para ilmuwan merekomendasikan batas kenaikan suhu bumi sebesar 1.5 derajat celcius sebagai ambang batas kelangsungan hidup di muka Bumi. Hal ini apabila dicapai sebenarnya sudah menunjukkan beberapa akibat berbahaya, namun tetap dipilih untuk mencegah krisis iklim dunia yang lebih parah.

Apa dampak negatif kenaikan suhu bumi diatas 1.5 derajat celcius?

Ilmu pengetahuan tidak mencatat bahwa kenaikan suhu bumi diatas ambang batas akan menyebabkan kiamat, tetapi dapat menyebabkan berbagai masalah berkepanjangan seperti  bencana kekeringan akan menjadi lebih buruk dalam waktu berkepanjangan, suhu perairan laut akan menjadi lebih hangat sehingga meningkat jumlah badai yang kuat saat mendekati garis pantai, frekuensi kebakaran hutan semakin tinggi karena iklim yang lebih panas dan bentang alam yang mengering, dan lapisan es akan mencair, menyebabkan penduduk di wilayah pesisir dapat terendam air. Bencana kekeringan dapat berujung pada penurunan persediaan air minum dan produksi pangan sehingga menaikkan harga, lalu gelombang panas dapat mengancam kesehatan manusia. Laporan PBB pada tahun 2018 mencatat bahwa beberapa risiko perubahan iklim seperti gelombang panas ekstrem, kenaikan permukaan laut menerus, dan kepunahan liar, memiliki kemungkinan lebih besar terjadi pada suhu bumi 2 derajat celcius dibandingkan dengan 1.5 derajat celcius.

Menurut laporan dari Organisasi Meteorologi Dunia pada November 2023, beberapa dampak yang sudah terlihat meliputi cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir, siklus air global yang tak menentu,peningkatan air laut secara terus menerus akibat pencairan es yang cepat di kutub.

Bagaimana prediksi suhu bumi kedepannya?

Bila berkaca dengan jumlah emisi di dunia saat ini, pembatasan kenaikan suhu rata-rata global yang dicanangkan dalam Paris Agreement cenderung sangat sulit tercapai dalam waktu yang dekat, bahkan mungkin membutuhkan minimal satu dekade untuk mencapainya. Namun, PBB menyampaikan bahwa ambang batas ini bukan menjadi suatu titik kritis yang menyebabkan dampak tidak terkendali, tetapi tetap dapat menyebabkan berbagai dampak negatif yang sudah sering dirasakan seperti kekeringan, gelombang panas ekstrem, dll. Prof Myles Allen dari Universitas Oxford dan Gresham College serta Ilmuwan iklim dari Berkeley Earth  mengatakan bahwa kenaikan suhu 0.1 derajat dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar daripada kenaikan suhu sebelumnya. Selain itu, kenaikan suhu 0.5 derajat di atas ambang batas, dapat meningkatkan risiko melewati titik kritis. Bukan suatu hal yang sepele, dampak dari dilaluinya titik kritis ini adalah perubahan pesat dan tak terbalikkan. Apabila 1.5 derajat sudah tercapai, batas selanjutnya adalah 2 derajat celcius yang kemungkinan akan terjadi pada tahun 2040 an. Penelitian juga mengungkapkan bahwa apabila sampai ke 3 derajat celcius, kemungkinan kondisi kehidupan di dunia sebagian besar tidak dapat ditinggali. Sebagai contoh, apabila lapisan es di Greenland dan Antartika melewati titik kritis, maka dapat menyebabkan pencairan es tidak terkendali, menyebabkan kenaikan permukaan laut global, berujung kepada bencana berkepanjangan.

Sumber : Xweather

Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan pada Nature Climate Change menemukan bahwa pada awal tahun 2029, apabila GRK terus dipertahankan pada suhu bumi sekarang, kemungkinan besar bumi tidak akan dapat berada dibawah ambang batas pemanasan global 1.5 derajat celsius.

References:

https://www.bbc.com/indonesia/articles/cedqye0qng1o
https://green.katadata.co.id/berita/6642f0ed049fd/ilmuwan-prediksi-suhu-bumi-bakal-naik-2-5-derajat-celsius-abad-ini
https://abcnews-go-com.translate.goog/US/matters-earth-brink-15-degrees-celsius-warming/story?id=104508627&_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles