Apa itu Batubara Metalurgi?
Batubara metalurgi (coking coal) adalah jenis batubara dengan karakteristik khusus yang, ketika dipanaskan pada suhu tinggi (dalam rentang suhu yang disebut plastic range), mengalami transisi plastis. Pada tahap ini, batubara melewati fase pelunakan, pengembangan, dan kemudian kembali mengeras menjadi kokas, yang memiliki struktur seluler saling terikat (coherent cellular coke). Sifat ini, yang disebut caking, memungkinkan coking coal diubah menjadi kokas.

Fase plastis pada batubara metalurgi bervariasi tergantung pada peringkat batubaranya. Proses karbonisasi, yaitu pemanasan batubara untuk menghilangkan pengotor, bertujuan menghasilkan batubara metalurgi dengan suhu antara 1000–1100°C. Batubara metalurgi, yang dihasilkan dari batubara bituminous, melalui proses ini hingga mencapai suhu 1100°C. Faktor yang memengaruhi sifat batubara metalurgi adalah sifat plastis dan jumlah pengotor.
Batubara metalurgi, setelah diproses menjadi kokas, menjadi komoditas penting dalam industri baja. Prosesnya melibatkan pencampuran batubara, penghancuran hingga ukuran 3 mm, dan pemanasan dalam oven kokas pada suhu 1100°C. Selama karbonisasi, komponen batubara tertentu terikat dan membentuk kokas, yang merupakan material berpori keras dengan kandungan karbon tinggi dan sedikit pengotor.
Apa Kegunaan Batubara Metalurgi?
Pada awal abad ke-19, industri peleburan besi menggunakan antrasit sebagai reduktor dan bahan bakar dalam metode blast furnace. Antrasit, yang merupakan batubara dengan kalori dan peringkat tertinggi, kemudian digantikan oleh kokas. Dalam peleburan timah, antrasit masih digunakan sebagai reduktor. Kokas berfungsi sebagai bahan bakar reaktif untuk blast furnace, sebagai reduktan dalam reaksi pengolahan bijih besi menjadi besi, serta pembuat rongga untuk aliran udara.

Jenis Batubara Metalurgi
Dalam batubara metalurgi, ada dua jenis utama: Hard Coking Coal (HCC) yang meningkatkan kualitas kokas dan Pulverized Coal Injection (PCI) yang dapat menggantikan kokas sebagai sumber panas dan berfungsi sebagai reduktan dalam metode injeksi batubara halus (PCI).
Teknologi PCI menyuntikkan batubara halus langsung ke blast furnace untuk mengurangi penggunaan kokas dan emisi gas rumah kaca.
Permintaan batubara metalurgi terus meningkat seiring pertumbuhan industri baja. Pengembangan batubara termal berkalori tinggi di Indonesia juga dapat meningkatkan potensi ekonomi, mengurangi impor batubara metalurgi, dan menghemat devisa negara.
Potensi Batubara Metalurgi Di Indonesia Pada tahun 2021, Indonesia memiliki sumber daya batubara metalurgi sebesar 2.744,79 juta ton, dengan cadangan terkira 198,97 juta ton dan cadangan terbukti 234,93 juta ton. |

Sebaran Batubara Metalurgi di Indonesia
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP), Badan Geologi, mulai melakukan inventarisasi, karakterisasi, evaluasi, dan verifikasi batubara kalori tinggi sejak tahun 2018. Hingga tahun 2021, evaluasi dilakukan di 50 lokasi badan usaha dengan 105 sampel batubara yang diuji. Lokasi ini tersebar di beberapa cekungan, seperti Cekungan Ombilin (Sumatra Barat), Cekungan Bengkulu, Cekungan Sumatra Selatan, Cekungan Tarakan (Kalimantan Utara), Cekungan Kutai dan Pasir (Kalimantan Timur), Cekungan Asem-asem (Kalimantan Selatan), dan Cekungan Barito (Kalimantan Tengah dan Selatan).

Dari perspektif nilai ekonomi, terdapat disparitas harga yang sangat mencolok antara batubara termal dan batubara metalurgi. Selisih harga yang dapat mencapai US$199 per ton, hal ini mencerminkan perbedaan signifikan dalam kualitas dan kegunaan kedua jenis batubara tersebut. Oleh karena itu, perlakuan terhadap batubara metalurgi seharusnya berbeda dari batubara termal, mengingat potensi nilai ekonomisnya yang jauh lebih tinggi.

References:
https://www.youtube.com/watch?v=HOZMcLY8aEI, Video Peluncuran Peta Potensi Batubara Metalurgi Indonesia
https://ifrf.net/research/handbook/how-is-blast-furnace-gas-bfg-produced/
https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-buku-road-map-pengembangan-dan-pemanfaatan-batubara.pdf
Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Indonesia, 2021
https://www.focus-economics.com/commodities/energy/coking-coal/