Apa itu jaringan gas bumi untuk rumah tangga? Kenapa jargas harus ada?
Indonesia memiliki produksi minyak bumi yang belum memadai namun memiliki produksi gas yang memadai serta potensi sebaran cadangannya yang melimpah. Ketergantungan sektor penting di Indonesia terhadap BBM di tengah dinamisasi harga minyak membuat negara melakukan berbagai upaya untuk menekan penggunaan BBM dengan mengalihkannya ke energi alternatif dan memenuhi kebutuhan energi dalam negeri/memastikan fuel security of supply. Apabila dibiarkan saja, tentu saja hal ini dapat berdampak pada subsidi energi yang membengkak dan melebihi APBN. Dengan kondisi ini, pemerintah berupaya untuk fokus pada pemanfaatan gas bumi dalam menghadapi permintaan minyak bumi.
Program Jaringan gas untuk rumah tangga atau gas kota merupakan program pengaliran gas melalui jaringan pipa hingga ke rumah-rumah tangga. Program ini bertujuan untuk diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah, serta program komplementer konversi minyak tanah ke LPG untuk percepatan pengurangan minyak bumi.

Bagaimana potensi proyek distribusi gas bumi untuk rumah tangga?
Dalam rangka mengurangi ekspor, pemanfaatan gas bumi secara bertahap perlu dilakukan untuk mengurangi volume ekspor energi. Jargas merupakan salah satu solusi dalam memanfaatkan penggunaan gas bumi dalam menggantikan LPG. Dalam membangun jaringan gas yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dar jenis bahan bakar rumah tangga lainnya, wilayah pembangunan perlu mempertimbangkan 3 hal utama, yaitu dekat dengan sumber gas, dekat dengan infrastruktur gas bumi (pipa gas, distribusi, maupun jaringan gas) yang telat tersedia, dan memiliki infrastruktur pendukung.

Sumber : Direktorat Jenderal Minyak & Gas Bumi, Kementerian ESDM
Distribusi Pembangunan Jaringan Gas Bumi di Indonesia
Pada tahun 2019, telah terbangun 537.936 jaringan gas sambungan rumah yang terdiri dari 400.269 sambungan rumah (74.41%) yang dibangun oleh Pemerintah melalui APBN, 132.982 sambungan rumah (24.72%) dibangun oleh PT. PGN, dan 4.685 sambungan rumah (0.87%) dibangun oleh PT. Pertamina
Pada tahun 2022, realisasi tambahan pembangunan jaringan gas sebesar 72.649 sambungan rumah terdiri dari 40.877 sambungan rumah yang dibangun oleh Pemerintah melalui APBN, 31.772 sambungan rumah melalui non-APBN. Total kumulatif pembangunan Jargas pada tahun 2022 telah mencapai 872.649 sambungan rumah.

Sumber : Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM
Bagaimana tantangan pengembangan Jargas Rumah Tangga ini?
Program Jargas merupakan salah satu solusi energi pemerintah sekaligus solusi penekanan subsidi LPG yang terus meningkat akibat keterbatasan sumber daya. Program ini diperuntukkan bagi rumah tangga dan usaha pelanggan kecil.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) merupakan lembaga yang bertugas untuk mengatur dan menetapkan transmisi dan distribusi Gas Bumi. Lembaga ini menghadapi berbagai tantangan dalam pengembangan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan kecil meliputi :
- Tingginya biaya investasi untuk membangun jaringan yang masif pada area penduduk
- Kendala perizinan di area pemukiman masyarakat
- Ketersediaan masyarakat yang masih rendah dalam memilih Jargas dibandingkan dengan HET LPG subsidi
- Volume pemakaian pelanggan relatif kecil yaitu sekitar 14 m3 per bulan
Namun, data di lapangan menyebutkan bahwa LPG dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) cenderung sulit didapatkan. Masyarakat rata-rata mendapatkan harga LPG 3 kg di pasaran dengan harga di atas Jargas yang ditetapkan BPH Migas. Kasus pada kategori RT-1 di pasaran mempunyai harga LPG 3 Kg sebesar Rp 5.593/m3 sedangkan harga Jargas sebesar Rp4.424/m3. Meskipun berbagai tantangan muncul, BPH migas mengatakan bahwa per Juni 2023, harga Jargas untuk rumah tangga dan pelanggan kecil di 69 kabupaten dan kota audah berdampak bagi 758.189 sambungan rumah tangga. Untuk memaksimalkannya, diperlukan beberapa hal : 1. Harmonisasi dan klasterisasi kuota LPG bersubsidi pada wilayah pendistribusian Jargas untuk mendorong daya saing program Jargas 2. Peningkatan dukungan regulasi dan kemudahan perizinan dari Pemda Kab/Kota 3. Pemanfaatan aset Jargas APBN sebagai infrastruktur penopang skema penetrasi pelanggan baru dalam wilayah eksisting |
References:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/5431299/tantangan-pengembangan-jaringan-gas-bumi-rumah-tangga?page=3
https://rekaelanginovasi.co.id/potensi-proyek-distribusi-gas-bumi-untuk-rumah-tangga/
https://kominfo.kulonprogokab.go.id/detil/880/jargas-untuk-rakyat-memasak-kini-jadi-lebih-mudah-dan-hemat
https://migas.esdm.go.id/post/dukung-pengembangan-infrastruktur-hilir-gas-bumi-menteri-esdm-tetapkan-rencana-induk-jaringan-transmisi-dan-distribusi-gas-bumi-nasional-rijtdgbn-2022-2031
https://migas.esdm.go.id/cms/uploads/buku-jasrgas-isi.pdf#:~:text=Pembangunan%20Jaringan%20Gas%20Bumi%20untuk%20Rumah%20Tangga,Pemanfaatan%20Penghapusan%20dan%20Pemindahtanganan%20Barang%20Milik%20Negara