27.8 C
Jakarta
Monday, June 9, 2025

Kenali Bagaimana Tailing Tambang Disimpan dan Dibuang?

Penyimpanan tailing tambang yang efektif sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan dan memastikan keselamatan operasional pertambangan. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mengelola dan menyimpan tailing, masing-masing memiliki keuntungan dan tantangan yang berbeda.

High-Density Thickened Tailing (HDTT)
High-density thickened tailing (HDTT) melibatkan pengurangan kandungan air pada tailing untuk menciptakan material yang lebih padat. Proses ini memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

  1. Water Recovery: Dengan mengurangi kandungan air, HDTT meningkatkan jumlah air yang dapat dipulihkan dan digunakan kembali dalam proses pertambangan, yang pada gilirannya mengurangi biaya terkait evaporasi dan seepage.
  2. Oxidation Reduction: Penurunan kandungan cairan dalam tailing membantu mengurangi oksidasi, yang dapat menyebabkan pembentukan acid mine drainage (AMD) dan potensi bahaya lingkungan lainnya.
  3. Efficient Storage: Sifat tailing yang lebih padat memungkinkan penyimpanan yang lebih efisien, memerlukan ruang yang lebih sedikit dan mengurangi upaya dalam pembangunan fasilitas penyimpanan.

HDTT adalah metode yang ramah lingkungan dan ekonomis, menjadikannya pilihan yang menarik bagi perusahaan tambang yang fokus pada peningkatan pengelolaan air dan stabilitas tailing.

Image credit: researchgate.net

Dry Stacking atau Filtered Tailing
Dry stacking, atau filtered tailing, melibatkan pengurangan lebih lanjut kandungan air dalam tailing hingga mencapai kondisi yang memungkinkan tailing disimpan dalam bentuk kering. Beberapa manfaat utama dari metode ini antara lain:

  1. Space Efficiency: Tailing kering membutuhkan ruang yang lebih sedikit, memungkinkan penggunaan lahan yang lebih efisien.
  2. Reduced Environmental Risk: Kandungan air yang lebih rendah mengurangi risiko kegagalan bendungan dan mengurangi potensi pencemaran air serta pembentukan debu.

Namun, dry stacking lebih mahal karena memerlukan waktu pemrosesan tambahan untuk pengeringan dan metode transportasi yang diperlukan untuk memindahkan tailing yang telah dikeringkan ke fasilitas penyimpanan.

Meskipun biayanya lebih tinggi, dry stacking sangat stabil dan ramah lingkungan, terutama di wilayah dengan sumber daya air yang terbatas.

Image credit: mdpi.com
Backfilling

Backfilling melibatkan pencampuran tailing dengan semen atau bahan pengikat serupa untuk menghasilkan material padat yang dapat digunakan untuk mendukung struktur tambang bawah tanah. Metode ini menawarkan beberapa keuntungan, di antaranya: Mine Stability: Backfilling memberikan dukungan struktural untuk tambang bawah tanah, meningkatkan keselamatan. Environmental Protection: Dengan menyimpan tailing di bawah tanah dan mengikatnya dalam bentuk padat, metode ini mengurangi paparan bahan kimia berbahaya ke udara dan air, sehingga meminimalkan risiko acid mine drainage (AMD) dan masalah lingkungan lainnya

Tailing Dams
Tailing dams adalah metode umum untuk menyimpan tailing, yang melibatkan pembuatan bendungan besar untuk menampung slurry tailing. Terdapat beberapa metode konstruksi untuk tailing dams, antara lain:

  1. Upstream Dams: Lebih murah, tetapi memiliki risiko lebih tinggi karena potensi ketidakstabilan.
  2. Downstream Dams: Lebih aman dan stabil, namun lebih mahal.
  3. Centerline Dams: Menawarkan keseimbangan antara biaya dan keselamatan, dengan stabilitas moderat.

Meskipun ada perbedaan biaya, penting untuk memprioritaskan keselamatan dan keandalan tailing dams untuk mencegah potensi kegagalan yang dapat merusak lingkungan.

Deep-Sea Tailing Disposal (DSTD)
Deep-sea tailing disposal (DSTD) melibatkan pembuangan tailing ke dasar laut, biasanya pada kedalaman lebih dari 1.000 meter. Metode ini bertujuan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan terestrial dan air tawar, namun terdapat beberapa kekhawatiran lingkungan yang signifikan, antara lain:

  1. Marine Ecosystem Disruption: Pembuangan tailing di dasar laut dapat mengganggu ekosistem laut, mempengaruhi keanekaragaman hayati, dan kesehatan kehidupan laut.
  2. Pollutant Dispersion: Tailing dapat menyebarkan polutan melalui arus laut, menyebabkan kontaminasi yang luas.
  3. Long-Term Impact: Dampak jangka panjang dari DSTD belum sepenuhnya dipahami, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai keberlanjutan dan dampak ekologis dari praktik ini.
Image credit: sciencedirect.com

Secara keseluruhan, meskipun berbagai metode penyimpanan tailing seperti HDTT, dry stacking, backfilling, tailing dams, dan DSTD menawarkan solusi yang berbeda dalam mengelola tailing tambang, masing-masing memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri. Pemilihan metode yang tepat harus mempertimbangkan aspek keselamatan, keberlanjutan lingkungan, serta efisiensi biaya. Di Indonesia, dengan potensi pertambangan yang besar, penerapan teknologi pengelolaan tailing yang ramah lingkungan sangat penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang kuat serta komitmen dari industri tambang untuk menerapkan praktik yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan demi masa depan yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Referensi:

https://www.kompasiana.com/hasan170845/641c16584addee073a620852/apa-itu-tailing-mengenal-tailing-dan-metode-pengelolaannya
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jgt/article/view/6246
https://www.prosiding.perhapi.or.id/index.php/prosiding/article/view/158/232
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jime/article/download/36729/34150
https://www.jouav.com/blog/mine-tailing.html#jouav-scrollspy-anchor-0

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles