Sektor Transportasi
Dalam mendukung transisi energi menuju NZE 2060, langkah-langkah yang dapat dilakukan di sektor transportasi adalah sebagai berikut :
- Stop Impor BBM pada tahun 2030 (selain Avtur)
- Pemanfaatan Biofuel pada BBM dengan B-40 (40% campuran biofuel dalam BBM)
- Penetrasi kendaraan listrik dengan target penjualan 100% untuk motor listrik pada tahun 2035 dan 100% mobil listrik pada tahun 2040
- Penggunaan hidrogen untuk truk dengan cara penetrasi penjualan truk hidrogen sebesar 5% pada tahun 2040 dan 20% pada tahun 2060
- Penggunaan eco-fuells (bahan bakar ramah lingkungan/rendah karbon untuk aviasi) pada tahun 2040 dengan target bauran 45% pada tahun 2060
- Penggunaan bahan bakar rendah karbon untuk shipping pada tahun 2036 dengan komposisi e-amonia, hidrogen dan biofuel.
- Penggunaan e-fuel (berasal dari biosyngas dan green hydrogen) pada kendaraan
- Melakukan elektrifikasi pelabuhan/eletric vessels untuk jarak yang lebih pendek dan/atau hybrid vessels
- Menargetkan efisiensi teknologi pada sektor transportasi 20-25% pada tahun 2060

Sumber : Kementerian ESDM (2024)
Sektor Industri
Sektor Industri sebagai sektor yang paling aktif dalam menghasilkan emisi di Indonesia memiliki langkah-langkah transisi energi sebagai berikut :
- Fuel switching dengan pengurangan penggunaan batubara dan peningkatan penggunaan gas dan hidrogen
- efisiensi energi pada peralatan dengan potensi penurunan konsumsi energi sebesar 50-60%
- Strategi elektrifikasi pada industri salah satunya dengan menggunakan low-temperature processes (pada makanan dan minuman, tekstil dan kulit, perangkat elektronik) dengan target elektrifikasi mencapai 55% pada tahun 2060
- Penggunaan hidrogen sebagai substitusi gas melalui penggantian gas alam dengan green hidrogen untuk proses pemanasan suhu tinggi pada tahun 2041
- Substitusi biomassa menggantikan bahan bakar fosil pada proses pemanasan suhu tinggi terutama pada industri semen
- Carbon Capture & Storage (CCS) pada sektor semen dan baja (sektor pengemisi terbesar) pada tahun 2036 dengan potensi penurunan emisi sebesar 13 juta ton CO2 (dari penggunaan batubara dan gas alam)

Sumber : Kementerian ESDM (2024)
Sektor Rumah Tangga dan Komersial Sektor rumah tangga dan komersial yang sangat aktif menggunakan berbagai jenis gas memiliki langkah-langkah transisi energi sebagai berikut : 1. Pemberhentian impor LPG 2. Penetrasi penggunaan kompor listrik/induks sebagai ganti dari penggunaan LPG 3. Pengimplementasian Jaringan Gas (Jargas)/City gas untuk regional rumah tangga 4. Program efisiensi energi dengan mengoptimalkan manajemen energi, Standar Kinerja Energi Minimum (MEPS), dan penggunaan high energy efficient appliances pada AC dan peralatan lainnya |

Sumber : Kementerian ESDM (2024)
Referensi:
https://fwi.or.id/wp-content/uploads/2024/02/Sugeng-Suparwoto-IPC-27-Feb-2024.pdf
Ariadji, T. (2024). TM2204-Decarbonization and Sustainable Earth Energy. Bandung Institute of Technology.
https://iesr.or.id/wp-content/uploads/2023/09/130923-DEK-IETD-IESR-ESDM.pdf
Ariadji, T. (2024). TM2204-Konsep Peta Jalan NZE Lengkap. Bandung Institute of Technology.
https://industri.kontan.co.id/news/apa-itu-super-grid-yang-penting-untuk-pengembangan-energi-terbarukan